Warga : "Untuk Apalah Dibangun Pasar Yang Baru Berbiaya Miliyaran, Tapi Setahun Lebih Terlantar Dibiarkan Begitu Saja, Kan Aneh"


Sekitarsilampari.com, MUSI RAWAS - Apa yang disampaikan oleh warga ini adalah bentuk kekecewaan warga atas bangunan pasar yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan yang bersumber dari APBD, yang informasinya menelan biaya 2.8 M Rupiah. Namun anehnya hingga kini sudah setahun lebih selesai pengerjaannya belum juga difungsikan sebagaimana peruntukannya. Ada apa?

Mirisnya lagi dari hasil pantauan Awak Media dilapangan, bangunan "PASAR LAMA" yang kondisinya terlihat kumuh masih dengan bangunan tua disana-sini dengan kondisi becek dan sering banjir dimusim penghujan seperti sekarang, ditambah penanganan sampah yang sampai saat ini sering jadi permasalahan, kian menambah ruwetnya masalah pasar. Yang tidak sepadan dengan perkembangan dan pesatnya perputaran ekonomi yang ada dipasar ini, mengingat pasar Megang Sakti cukup ramai dikunjungi per setiap harinya dari berbagai wilayah karena lokasinya yang strategis. 


Kondisi Pasar Megang Sakti Kebanjiran ( gambar diambil beberapa bulan lalu)

Sangat kontras dengan kondisi "PASAR BARU" yang dibangun, berusia setahun lebih, berjarak lebih kurang satu kilometer dari lokasi "PASAR LAMA" sampai saat ini masih saja kosong melompong tanpa fungsi, entah apa sebab. Yang terlihat dilokasi hanya ada beberapa ekor ternak sapi penikmat bangunan berbiaya Miliyaran tersebut.


Pihak Awak Media sudah berusaha mencari jawabannya, namun tak satupun pihak yang dapat memberikan penjelasan secara detail, alasan penyebab kendala pasar ini tidak juga difungsikan hingga saat ini. Bahkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Rawas juga sulit untuk dihubungi ataupun ditemui.

Padahal seperti disampaikan oleh Gunawan, Kepala PD Pasar Megang Sakti saat berbincang dengan Pimpinan Redaksi RNN, Binsar Siadari yang berkunjung ke kantornya,(20/12) saat ditanyakan terkait kondisi pasar yang terlihat kumuh dengan bangunan yang cukup tua tanpa adanya renovasi yang cukup berarti. Gunawan pun mengakui bahwa perlunya ada perbaikan fisik bangunan dan tata kelola untuk menjawab perkembangan pasar yang saat ini cukup lumayan pesat.

"Seandainya dilakukan pembenahan atau perbaikan fisik bangunan "PASAR LAMA" secara permanen tentu dengan sendirinya minat masyarakat untuk berbelanja ketempat ini akan lebih ramai dari yang sekarang. Dan itu artinya, akan diikuti dengan meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari hasil kelola pasar, "Tegas Gunawan Kepala PD Pasar Megang Sakti diruang kerjanya, (20/12).

Apa yang disampaikan oleh Gunawan adalah fakta dan selaras dengan harapan masyarakat Megang Sakti pada umumnya, mengingat pasar ini begitu penting bagi warganya dalam menopang roda perekonomian, termasuk bagi warga diluar Kecamatan Megang Sakti yang keluar masuk dengan berbagai kebutuhannya di pasar ini.


Salah satu warga pedagang yang tidak mau disebutkan namanya, sependapat dengan pernyataan Gunawan, dan menyayangkan pihak Pemerintah Kabupaten MUSI RAWAS yang membangun pasar yang baru di Agro yang jaraknya sekitar lebih kurang satu kilometer dari pasar lama Megang Sakti. Namun hingga saat ini setahun lebih sudah terbangun, terbengkalai tidak jelas untuk apa peruntukannya. 

"Kalau bae dana yang Miliyaran untuk bangun pasar baru tu digunakan untuk biayo rehab perbaikan pasar ini, alangke bagusnyo, pasti idak cak ini lagi kondisi pasar ini, ladem lumayan baguslah itungannyo, ini laju dibangun pasar yang baru tapi digunakan jugo idak, buang-buang anggaran bae"Ucap warga ini dengan kecewa.


Dan untuk mengetahui apa alasan bangunan pasar yang baru dibangun dengan dana milyaran rupiah tersebut yang hingga saat ini belum juga difungsikan, pihak Media Nasional Radar Nusantara News pun mencoba menghubungi Drs. Warindi, MM, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Rawas, untuk mengkonfirmasi melalui sambungan telepon, namun yang bersangkutan seperti enggan tidak mengangkat telepon. Bahkan via WhatsApp juga tidak ada jawaban berikan tanggapan, hingga berita ini diterbitkan. (Binsar Siadari)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama